
Hari Kenaikan Yesus Kristus kembali kita peringati di tahun 2025. Dua ribu tahun lebih telah berlalu sejak peristiwa monumental itu terjadi di Bukit Zaitun. Dunia telah berubah secara drastis, terutama dengan hadirnya era digital yang merasuki hampir setiap aspek kehidupan kita. Teknologi informasi, media sosial, kecerdasan buatan, dan konektivitas tanpa batas telah mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, belajar, dan bahkan beribadah. Di tengah lanskap digital yang serba cepat dan seringkali dangkal ini, muncul pertanyaan penting: Apakah pesan Kenaikan Kristus tetap relevan? Apakah maknanya masih sama bagi kita di tahun 2025? Mari kita merenungkan dan berbagi pemikiran.
Dunia Digital: Antara Koneksi dan Distraksi
Era digital menawarkan kemudahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kita dapat terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia dalam hitungan detik, mengakses informasi tanpa batas, dan terlibat dalam berbagai komunitas virtual. Namun, kemudahan ini juga membawa tantangan tersendiri. Distraksi tak berujung dari notifikasi, banjir informasi yang seringkali tidak relevan, dan tekanan untuk terus terhubung dapat mengikis waktu untuk refleksi, kontemplasi, dan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai spiritual.
Di tengah kebisingan digital ini, peringatan Kenaikan Kristus mengajak kita untuk sejenak menarik diri dari hiruk pikuk dunia maya dan merenungkan makna yang lebih esensial. Peristiwa terangkatnya Yesus ke surga bukan hanya sekadar catatan sejarah, tetapi mengandung pesan teologis dan eksistensial yang mendalam.
Pesan Kenaikan Kristus: Inti yang Tak Lekang Waktu
Meskipun konteks zaman telah berubah, inti pesan Kenaikan Kristus diyakini tetap relevan bagi umat di tahun 2025:
- Kemenangan dan Kemuliaan: Kenaikan adalah puncak kemenangan Kristus atas dosa dan maut. Pesan ini tetap menjadi sumber harapan dan kekuatan bagi umat Kristen di tengah berbagai tantangan hidup. Di era digital yang seringkali dipenuhi dengan berita negatif dan ketidakpastian, pengingat akan kemenangan akhir dalam Kristus memberikan perspektif yang abadi.
- Janji Penyertaan: Sebelum naik ke surga, Kristus menjanjikan Roh Kudus sebagai Penolong dan berjanji untuk menyertai murid-murid-Nya (dan kita) senantiasa. Di era digital yang paradoksnya bisa membuat kita merasa terisolasi meskipun terhubung, janji penyertaan ilahi ini memberikan rasa aman dan kepastian bahwa kita tidak pernah sendirian.
- Panggilan untuk Misi: Amanat Agung untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia tetap relevan, bahkan di era digital. Justru, platform digital menawarkan peluang baru untuk menjangkau orang-orang dari berbagai latar belakang dan geografis dengan pesan kasih dan harapan. Bagaimana kita menggunakan alat digital untuk mewujudkan panggilan ini di tahun 2025?
- Fokus pada Kerajaan Surgawi: Kenaikan Kristus mengarahkan pandangan kita pada realitas yang lebih tinggi dan kekal. Di era digital yang seringkali fokus pada hal-hal duniawi dan materialistis, pengingat akan tujuan akhir kita di surga memotivasi kita untuk hidup dengan nilai-nilai yang abadi dan tidak lekang oleh waktu.
Berinteraksi dengan Pesan Kenaikan di Era Digital
Lalu, bagaimana kita sebagai umat di tahun 2025 dapat berinteraksi secara bermakna dengan pesan Kenaikan Kristus di tengah dominasi era digital?
- Menggunakan Teknologi untuk Kebaikan: Platform digital dapat menjadi alat yang ampuh untuk menyebarkan pesan kasih, harapan, dan kebaikan yang terkandung dalam ajaran Kristus. Kita dapat berbagi refleksi, kesaksian, dan sumber daya rohani melalui media sosial, blog, dan platform online lainnya.
- Menciptakan Ruang Kontemplasi Digital: Di tengah kebisingan digital, penting untuk secara sadar menciptakan ruang untuk hening dan refleksi. Aplikasi meditasi Kristen, ibadah online yang berkualitas, dan komunitas virtual yang berfokus pada pertumbuhan rohani dapat membantu kita terhubung dengan Tuhan dan sesama secara lebih mendalam.
- Menjadi Saksi di Dunia Maya: Interaksi kita di media sosial dan ruang digital lainnya adalah cerminan dari nilai-nilai yang kita pegang. Kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus melalui perkataan dan tindakan kita di dunia maya, menunjukkan kasih, kesabaran, dan integritas.
- Mencari Keseimbangan: Penting untuk menjaga keseimbangan antara keterlibatan dalam dunia digital dan kehidupan rohani yang mendalam. Terlalu banyak waktu di depan layar dapat mengalihkan kita dari hubungan yang nyata dengan Tuhan dan sesama. Kita perlu secara sadar membatasi waktu digital dan menginvestasikannya dalam kegiatan rohani dan pelayanan yang lebih bermakna.
Mari Berbagi:
Kenaikan Kristus bukan akhir cerita, tapi permulaan babak baru—perjalanan iman kita. Di era digital ini, kita punya banyak alat, peluang, dan tantangan baru. Tapi satu hal tetap sama: pesan kasih, pengharapan, dan misi dari Tuhan Yesus yang hidup.
Mari kita terus bergerak, terus berkarya, terus berbagi. Karena meski zaman berubah, hati manusia tetap butuh terang. Dan Kristus, yang naik ke surga, tetap bekerja melalui hidup kita hari ini.
Menurut Anda, bagaimana pesan Kenaikan Kristus tetap relevan di era digital tahun 2025? Apa tantangan dan peluang yang kita hadapi dalam menghidupi dan menyampaikan pesan ini di dunia maya? Bagikan pemikiran dan pengalaman Anda di kolom komentar di bawah. Mari kita berdiskusi dan saling menginspirasi dalam memaknai Kenaikan Kristus di zaman kita ini.
Jadi, di tahun 2025 ini… apa yang akan kamu bagikan?
Artikel ini di tulis oleh dan hanya dapat dipergunakan oleh Bima Restaurant Grup (Bima Group).
Informasi perusahaan :
WEBSITE : https://www.bimagroup.id/
INSTAGRAM : https://www.instagram.com/bimarestaurant/
FACEBOOK : https://www.facebook.com/bimacuisine/